info main bola Pengamat: Pembatalan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali Adalah Awal Bencana Sepak Bola Indonesia

Pengamat: Pembatalan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali Adalah Awal Bencana Sepak Bola Indonesia
info main bola Pengamat: Pembatalan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali Adalah Awal Bencana Sepak Bola Indonesia

info main bola – Pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali pada 31 Maret 2023 tak luput dari perhatian pengamat sepak bola, M.Kusnaeni. Ia menilai, pembatalan itu berpotensi memunculkan sanski bagi Indonesia.

Kusnaeni bahkan menyebut sanksinya akan lebih berat dibandingkan saat kena hukuman pada 2015. Ketika itu, FIFA mem-ban keanggotaan PSSI gara-gara intervensi pemerintah Republik Indonesia.

Sanksi kali ini disebutnya lebih berat karena berkaitan dengan Piala Dunia U-20. Pesta sepak bola level usia terakbar di dunia itu tahun ini akan digelar di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

“Pembatalan drawing merupakan awal. Jika kita sampai gagal melaksanakan event FIFA U-20 tersebut Indonesia dianggap menodai kepercayaan yang diberikan FIFA,” ujar Kusnaeni dalam rilis yang diterima Bola.net.

“Otoritas tertinggi sepak bola internasional tersebut dirugikan secara material dan immaterial karena pelaksaan event mereka kacau balau,” katanya menambahkan.

Berdampak Terhadap Sepak Bola di Tanah Air
Jika terkena sanksi, dunia sepak bola Tanah Air bakal terdampak. Para pemain terbaik di negeri ini akan kehilangan kesempatan bersaing di pentas internasional.

Pada periode 2015-2016, Indonesia pernah merasakan pahitnya sanksi dari FIFA, dikucilkan dari pentas internasional. Gara-gara dilarang berkiprah di ajang resmi, ranking Indonesia pun melorot drastis.

Di level domestik, kompetisi kian sulit mendapatkan sponsor kakap karena perusahaan besar pasti berfikir ulang mau berinvestasi ke klub maupun PSSI. Ujungnya, pelaksanaan kompetisi akan tersendat karena masalah dana.

“Jangan sampai hal itu terjadi. Mimpi buruk buat sepak bola kita. Jangan bermain-main dengan kesepakatan yang sudah dibuat dengan FIFA,” imbuh Kusnaeni.