info main bola – Carlo Ancelotti percaya bahwa sistem pressing tinggi yang diterapkan oleh Liverpool telah menguntungkan Real Madrid, saat mereka memastikan diri lolos ke babak perempat final Liga Champions.
Los Blancos sukses eliminasi The Reds dengan skor tipis 1-0 pada babak 16 besar leg kedua Liga Champions 2022/23, Kamis (16/03/2023) dini hari WIB. Bermain di Santiago Bernabeu, gol kemenangan dicetak oleh Karim Benzema sekaligus melengkapi kemenangan agregat 6-2 bagi mereka.
Liverpool memiliki sejumlah peluang pada laga kali ini, namun Real Madrid juga menguji Alisson sebanyak lima kali sebelum Benzema mencetak gol untuk memberikan kekalahan bagi The Reds dalam pertandingan dua leg di Eropa.
Sebagaimana diketahui, tim asuhan Carlo Ancelotti selalu dominan tatkala bertemu dengan Liverpool. Los Blancos terhitung telah menyingkirkan The Reds dari ajang Liga Champions dalam tiga musim beruntun, termasuk final musim lalu.
Gaya Bermain Jadi Bumerang
Toni Kroos dan Luka Modric membantu mengendalikan permainan untuk tuan rumah. Dan Ancelotti menyalahkan gaya bermain Liverpool, yang telah membawa banyak kesuksesan dan trofi ke Anfield dalam beberapa tahun terakhir, namun tidak seefisien musim ini.
“Bermain dengan pressing tinggi telah merugikan mereka karena Modric dan Kroos bermain dengan sangat baik dalam pertandingan-pertandingan seperti ini,” kata Ancelotti kepada Movistar+.
“Mereka tidak takut dan mampu mengalirkan bola dari lini belakang. Hal itu merugikan [Liverpool] dalam hal ini,” bebernya.
Faktor Telat Melakukan Pergantian Pemain
Kemudian, pelatih berusia 63 tahun memutuskan untuk tidak melakukan pergantian pemain hingga peristiwa gol yang dicetak oleh Benzema pada menit ke-78.
Menurut Ancelotti, ia mewaspadai Liverpool yang akan berusaha untuk mengembalikan keadaan.
“Tim dalam keadaan baik-baik saja. Tidak perlu ada perubahan demi perubahan. Saya ingin mempertahankan pergantian pemain untuk menghentikan permainan jika kami memiliki masalah di akhir pertandingan,” kata pelatih asal Italia itu.
“Saya menyukai tim ini. Secara psikologis, dalam satu partai seperti ini ketika Anda memiliki keunggulan tiga gol, Anda bisa menurunkan level permainan. Tapi kami tidak menurunkannya hari ini.”
Tak Ambil Pusing
Sebuah momen terjadi di menit akhir ketika pemain Liverpool, Kostas Tsimikas kedapatan hand ball di kotak terlarang.
Akan tetapi, wasit bergeming tidak memberikan hadiah penalti untuk Real Madrid setelah melihat tayangan ulang VAR.
Namun, Ancelotti tidak mempermasalahkan keputusan tersebut dan sempat berbincang kepada Jurgen Klopp mengenai peristiwa itu.
“Kami sepakat bahwa itu bukanlah sebuah handball. Kami berbicara tentang penalti kemarin saat melawan Leipzig di pertandingan [Manchester City].”
“Anda harus berhati-hati dengan keputusan seperti itu karena itu bukan sepak bola. Saya rasa tidak ada yang menyadari bahwa itu adalah penalti, bahkan [Pep] Guardiola,” pungkasnya.