10 Pembantaian Tak Terduga yang Pernah Mewarnai Liga Champions, Nomor 1 Mimpi Terburuk Lionel Messi

10 Pembantaian Tak Terduga yang Pernah Mewarnai Liga Champions, Nomor 1 Mimpi Terburuk Lionel Messi
10 Pembantaian Tak Terduga yang Pernah Mewarnai Liga Champions.

InfoMainBola – 10 pembantaian tak terduga yang pernah terjadi mewarnai Liga Champions akan dibahas di artikel ini. Liga Champions merupakan kompetisi terbesar yang mempertemukan klub-klub teratas di benua biru.

Kendati Liga Champions diikuti oleh klub-klub teratas dari sebuah negara. Namun tidak jarang banyak hasil tidak terduga yang terjadi.

Contohnya saja seperti klub yang tidak diunggulkan dapat mengalahkan klub unggulan dengan skor fantastis. Bisa juga pertandingan antar klub besar yang seharusnya berlangsung sengit justru menjadi ajang pembantaian dari salah satu pihak.

Karena itu, berikut Okezone rangkum 10 pembantaian tak terduga yang pernah mewarnai Liga Champions:

10. Deportivo La Coruna vs AC Milan

Liga Champions musim 2003-2004 memiliki banyak kejutan tak terduga. Salah satunya adalah di leg kedua babak perempatfinal saat raksasa Serie A, AC Milan yang dihuni oleh pemain sekelas Maldini, Kaka dan lain-lain berjumpa dengan tim medioker asal Spanyol, Deportivo La Coruna. Sebelumnya di leg pertama, Milan sudah unggul agregat 4-1.

Bermain sebagai tamu, Milan datang dengan kepercayaan diri tinggi. Namun kepercayaan diri dihancurkan seketika saat gol pertama Deportivo tercipta pada menit ke-5.

Tidak berhenti sampai situ, Deportivo La Coruna kemudian mencetak 3 gol kembali tanpa ada satupun balasan dari rossoneri. Disaksikan oleh ribuan pendukungnya di Stadion Riazor, Deportivo La Coruna berhasil memulangkan Milan dengan agregat 5-4.

9. Manchester United vs AS Roma

Dua tim besar benua biru, Manchester United dan AS Roma bertemu di perempat final Liga Champions 2006-2007. Menelan hasil buruk di leg pertama, Sir Alex Ferguson harus kehilangan beberapa pemain kuncinya untuk menjamu Roma di Old Trafford.

Bagaimanapun juga, Old Trafford adalah stadion yang angker untuk seluruh tim yang bertandang. Benar saja, belum genap 20 menit pertandingan berlangsung, Setan Merah sudah mencetak tiga gol ke gawang Giallorossi. Tidak berhenti sampai disitu, United terus menghujani gawang roma dengan gol. Sempat mencetak satu gol, Roma tetap tidak mampu mengejar ketertinggalan dan harus menyerah 7-1 di Old Trafford.

8. Liverpool vs Real Madrid

Dalam beberapa tahun terakhir, Liverpool dan Real Madrid menjadi dua tim yang terus berebut trofi Liga Champions. Namun jauh sebelum itu, kedua tim ini juga pernah terlibat persaingan hebat. Tidak dapat dipungkiri juga The Reds pernah mempermalukan Madrid di Santiago Bernabeu.

Bertemu di babak 16 besar musim 2008-2009, The Reds datang ke Bernabeu dengan modal unggul agregat 1-0. Pasukan Rafael Benitez langsung tancap gas dengan mencetak gol pada menit ke-16. Liverpool terus menyerang dan membuahkan 3 gol tambahan dan menyudahi laga dengan skor 4-0. Dengan demikian Liverpool lolos ke perempat final dengan unggul agregat 5-0.

7. Borussia Dortmund vs Real Madrid

Kendati Madrid adalah rajanya Liga Champions, namun Madrid juga pernah menelan pil pahit di kompetisi ini. Tepatnya pada leg pertama semifinal Liga Champions 2012-2013, Madrid harus tumbang dengan mengenaskan dari Borussia Dortmund.

Dortmund dibawah asuhan Jurgen Klopp berhasil mencetak empat gol dari kaki Robert Lewandowski. Madrid yang dihuni oleh banyak pemain bintang dan dikomandoi The Special One, Jose Mourinho hanya bisa mencetak satu gol melalui Cristiano Ronaldo. Alhasil Madrid harus menerima kekalahan mereka 4-1.

6. Real Madrid vs Bayern Munich

Musim 2013-2014, Real Madrid hadir ke Liga Champions untuk membalaskan dendam atas Dortmund. Namun bukan pada Dortmund, Madrid membalas dendam dengan membantai klub raksasa bundesliga, Bayern Munich.

Datang dengan keunggulan agregat 1-0, Madrid langsung tampil menyerang dengan langsung menyarangkan 3 gol ke gawang Munich. Menjelang akhir pertandingan, Ronaldo mencetak gol keduanya pada laga itu yang membuat Los Blancos unggul 4-0 tanpa satupun gol balasan dari Die Roten.

5. Barcelona vs Paris Saint Germain

Pertandingan leg kedua 16 Besar Liga Champions 2016-2017 antara Barcelona dan Paris Saint Germain menjadi pembantaian tak terduga berikutnya. Penuh keajaiban, Barcelona yang tertinggal agregat 4-0 berhasil mengandaskan mimpi PSG melaju ke perempat final.

Barcelona yang dihuni oleh trisula maut mereka, Messi, Suarez, Neymar membantai PSG dengan skor 6-1. Ketiga pemain itu masing-masing mencetak gol yang digenapkan oleh gol Sergi Roberto dan gol bunuh diri Kurzawa.

4. Liverpool vs Barcelona

Semua orang tentu ingat bagaimana comeback yang dilakukan Liverpool atas Barcelona di semifinal Liga Champions 2018-2019. Tertinggal agregat 3-0, Liverpool menunjukan betapa angkernya Anfield kepada Barca. Divock Origi dan Giorgino Wijnaldum masing-masing mencetak brace yang membuat The Reds menyudahi laga dengan skor 4-0. Dengan demikian, Liverpool berbalik unggul agregat 4-3.

3. Bayern Munich vs Tottenham Hotspur

Bayern Munich memang dikenal sebagai tim yang hobi membantai lawannya. Tottenham Hotspur merupakan salah satu keganasan Munich di Liga Champions 2019/2020. Bermain di kandang, Spurs harus terima menjadi bulan-bulanan Munich.

Unggul lebih dulu melalui Son Heung Min, Munich merespons dengan gol dari Kimmich. Setelahnya, Lewandowski dan Gnabry secara bergantian mencetak gol yang membuat Munich mencetak 7 gol di kandang Tottenham. Gol penalti Harry Kane di menit 61 tidak dapat menutupi kekalahan mereka 7-2 atas tamunya.

2. Villarreal vs Juventus

Raksasa Italia, Juventus pernah merasakan kekalahan memalukan dari tim medioker asal Spanyol, Villareal. Juventus yang hadir dengan pemain bertabur bintang harus takluk oleh anak asuh Unai Emery dengan skor 3-0. Gerard Moreno, Pau Torres, dan Amaut Danjuna menjadi aktor dibalik kemenangan Villarreal.

1. Bayern Munich vs Barcelona

Pertandingan yang paling diingat oleh publik sepakbola di seluruh dunia adalah pertandingan saat Bayern Munich menghancurkan Barcelona dengan skor 8-2. Hal ini tentu sangat mengejutkan mengingat keduanya adalah tim besar dengan kedalaman skuad bertabur bintang. Namun apa bisa dikata, semua hal bisa terjadi dalam sepakbola.

Barcelona yang dilatih Enrique Setien Solar dibuat tak berdaya dengan keperkasaan Die Roten yang diasuh Hansi Flick. Kekalahan ini semakin menyakitkan karena salah satu gol Munich dicetak oleh Felipe Coutinho yang notabene adalah pemain pinjaman dari Barcelona.

Ketujuh gol Munich yang lain masing-masing dicetak oleh Ivan Perisic, Serge Gnabry, Kimmich, Lewandowski, dan dua gol Thomas Muller.

Itulah 10 pembantaian tak terduga yang pernah terjadi mewarnai Liga Champions.