Info Main Bola PSSI Dinilai Tak Serius, Belum Evaluasi Total Usai Tragedi Kanjuruhan

Info Main Bola PSSI Dinilai Tak Serius, Belum Evaluasi Total Usai Tragedi Kanjuruhan
Jakarta – Sepakbola Indonesia sudah kembali dengan bergulirnya lanjutan Liga 1 2022 dan kehadiran penonton laga Timnas Indonesia. Tapi, evaluasi total dinilai belum dilakukan.

Info Main Bola – Jakarta – Sepakbola Indonesia sudah kembali dengan bergulirnya lanjutan Liga 1 2022 dan kehadiran penonton laga Timnas Indonesia. Tapi, evaluasi total dinilai belum dilakukan.

Kegiatan sepakbola sempat vakum di Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Sebanyak 135 orang tewas dalam peristiwa paling memilukan dalam sejarah sepakbola Indonesia.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) lantas meminta evaluasi total sebelum sepakbola bisa bergulir lagi. Stadion harus layak dengan standar FIFA, prosedur keamanan harus diperbaiki, hingga masalah jaminan keselamatan.

Polri kemudian membuat SOP (Standard Operating Procedure) baru pengamanan sepakbola yang tertuang dalam Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022. Polisi tak boleh lagi membawa gas air mata, senjata, dan sebagainya ke dalam stadion.

Kemudian polisi juga tidak lagi berada dalam stadion, karena masalah keamanan diambil alih oleh steward. Sejauh ini standar keamanan baru ini telah diterapkan.
-Advertisement-

Pengamat sepakbola Mohamad Kusnaeni mengapresiasi hal itu. Tapi menurutnya seharusnya PSSI bisa lebih membuat terobosan baru dalam membenahi sepakbola, bukan hanya dari segi keamanan.

“Bapak Presiden minta evaluasi total. Tapi sekarang kita ini hanya bicara evaluasi dari segi keamanan, pelaksanaan kegiatan (sepakbola) saja. Seharusnya ada upaya proaktif dari federasi untuk menerjemahkan arahan Bapak Presiden,” kata Kusnaeni, saat dihubungi detikSport.

“Kan diminta Presiden evaluasi total. Yang aktif cuma Polri untuk evaluasi, kemudian menerapkan protap Polri melalui Perkapolri. Tapi itu tidak cukup. Dari segi pembinaan bagaimana? dari sisi kesejahteraan bagaimana? Itu bukan tugas polisi, tapi federasi,” ujarnya.

Federasi malah diam saja, dua-tiga bulan lalu saya teriak, ‘di masa vakum kompetisi seharusnya diisi dong dengan peningkatan kualitas SDM pertandingan dari jumlah koordinator, wasit, pengawas pertandingan’. Oke itu sudah dilakukan. Tapi bukan hanya itu,” katanya lagi.

Dalam hal evaluasi sepakbola Indonesia ini bahkan PSSI turut dibantu pemerintah berupa perbaikan infrastruktur. Misalnya Stadion Kanjuruhan yang akan dirobohkan dan dibangun ulang dengan standar FIFA, dengan menggunakan dana negara.

Tak hanya Stadion Kanjuruhan, semua stadion, khususnya yang digunakan di kompetisi akan dibangun ulang. Hal ini dilakukan untuk menghindari tragedi memilukan tak terulang di masa depan.

Dengan kondisi begitu, PSSI belum serius membenahi sepakbola Indonesia. Terkini ada isu atau wacana penghapusan degradasi di Liga 1. Selain itu Liga 2 dan Liga 3 juga terancam tak akan digelar.

“Saya ambil contoh masalah kelayakan stadion. Harusnya klub yang pusing, sebelum kompetisi harus mereka yang mencari stadion layak. Kalau tidak punya stadion yang layak, harus menyerah tak bisa ikut kompetisi. Kewajiban menyediakan tempat yang layak itu urusan klub, bukan negara. Peserta itu wajib mengusulkan stadionnya dimana, nanti federasi dan operator mengecek layak atau tidak,” ucap Bung Kus.

“Yang pertama mengusulkan harus klub, tanggung jawab klub. Kalau bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah atau pengelola stadion. Ini kan seolah-olah diambil alih oleh negara, enak banget Indonesia ini. Saya kadang-kadang bingung, ini kan urusan klub. Negara membangun melalui PUPR. Semua yang stadionnya tak layak dibangun ulang oleh PUPR dengan anggaran negara, walaupun memang lahan dan aset negara,” tuturnya.

“Jangan urusan pembinaan diminta ke negara juga. Sekarang ini soal sejauh mana keseriusan federasi, sekarang saja kompetisi amatir tidak jalan, Liga 3, Liga 2 tidak jalan. Urusan pembinaan tidak ada ini. Soeratin tidak jalan, EPA terseok-seok. Lalu federasi ini mengurus apa? Timnas sudah dibiayai negara, TC dengan uang negara, kok federasi ini apa perannya begitu loh dalam sistem sepakbola negara keseluruhan?” katanya.