Info Main Bola Pengamat Cemaskan Nasib Timnas di Tengah Isu Kepengurusan PSSI

Info Main Bola Pengamat Cemaskan Nasib Timnas di Tengah Isu Kepengurusan PSSI
Di tengah vakumnya kompetisi dalam negeri, PSSI dihadapkan pada kewajiban mempersiapkan Timnas Indonesia menghadapi tiga turnamen besar tahun depan.

Info Main Bola – Jakarta -Di tengah vakumnya kompetisi dalam negeri, PSSI dihadapkan pada kewajiban mempersiapkan Timnas Indonesia menghadapi tiga turnamen besar tahun depan.

Pertama, Piala Asia U-20 pada 1-18 Maret di Uzbekistan. Kedua, Piala Dunia U-20 dari 20 Mei sampai 11 Juni sebagai tuan rumah. Terakhir, giliran timnas senior akan tampil di Piala Asia 2023 pada 16 Juni sampai 16 Juli 2023.

Namun, persiapan PSSI saat ini dikhawatirkan tak maksimal. Pengamat sepakbola, Tommy Welly menilai, PSSI kini tengah terbelit oleh persoalan Tragedi Kanjuruhan.

Bung Towel, demikian ia biasa disapa, mengatakan, dalam keadaan ekosistem sepakbola Tanah Air stabil dan normal saja, persiapan jelang tiga turnamen besar itu tentu tidak mudah bagi PSSI.

Apalagi jika dalam situasi seperti sekarang. Ada tekanan-tekanan terhadap PSSI, terutama buntut dari Tragedi Kanjuruhan, ada rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang seolah menyandera sepakbola. Karena rekomendasinya, tidak bisa kompetisi kalau tidak KLB. Belum lagi rekomendasi dari Komnas HAM, yang juga merekomendasikan pembekuan. Itu hal-hal yang sangat mengganggu, isu-isu konflik yang sangat mengganggu,” ujar Bung Towel, Selasa (8/11/2022).

Bung Towel menggarisbawahi rekomendasi yang belakangan bermunculan. Menurut dia, rekomendasi yang berisi desakan-desakan itu malah melahirkan sejumlah hal yang harus disorot.

“Pertama, secara aturan, unsur sepak bola tidak mungkin diabaikan, karena desakan itu akan bisa dianggap menyerempet intervensi. Kedua, buat PSSI pasti sangat mengganggu konsentrasi persiapan Timnas yang dalam kondisi normal untuk fokus persiapan tidak mudah, apalagi dalam kondisi sekarang. Jadi apakah isu-isu KLB bisa memengaruhi pada persiapan tersebut? Ya sangat bisa,” kata Bung Towel.

Bung Towel mengatakan, ketika FIFA datang ke Indonesia pasca-Tragedi Kanjuruhan, Induk Organisasi Sepakbola Dunia itu juga memberikan rekomendasi. Namun, kala itu FIFA, yang memang mahfum soal sepakbola, memberikan rekomendasi hal-hal yang sifatnya teknis.

Hal-hal itu adalah transformasi yang sifatnya tekhnikal, area-area teknis, FIFA memberikan poin-poin penguatan. Hal itu meliputi tentang prosedur pengamanan, tentang penjadwalan, benchmark, dan sebagainya.

“Itu yang kemudian sekarang harusnya leading sector-nya adalah tim tranformasi. Namun, rekomendasi dari dalam negeri, desakannya justru malah pergantian kepemimpinan di organisasi. Nah inilah yang sebetulnya harus dipertimbangkan dengan bijaksana karena itu akan menganggu persiapan timnas, itu sudah pasti,” kata Bung Towel.

Timnas akan terganggu karena timnas itu kan produknya PSSI. Kalau lihat Timnas itu ya PSSI. Jadi, kalau federasinya (PSSI) disibukkan dengan konflik lain atau isu lain yang menyita energi dan sebagainya, sudah pasti persiapan akan terganggu. Itu karena antara dorongan suksesi dengan kebutuhan objektif timnas pasti sulit untuk maksimal,” kata Bung Towel menambahkan. situs bandarqq