Info Main Bola 5 Pelajaran dari Hasil Imbang Tanpa Gol MU Lawan Newcastle: Tanpa Eriksen Lini Tengah MU Tak Bernyawa, Lawan Sepadan untuk Main Counter Attack

Info Main Bola 5 Pelajaran dari Hasil Imbang Tanpa Gol MU Lawan Newcastle: Tanpa Eriksen Lini Tengah MU Tak Bernyawa, Lawan Sepadan untuk Main Counter Attack
Info Main Bola 5 Pelajaran dari Hasil Imbang Tanpa Gol MU Lawan Newcastle: Tanpa Eriksen Lini Tengah MU Tak Bernyawa, Lawan Sepadan untuk Main Counter Attack

infomainbola – 5 Pelajaran dari Hasil Imbang Tanpa Gol MU Lawan Newcastle: Tanpa Eriksen Lini Tengah MU Tak Bernyawa, Lawan Sepadan untuk Main Counter Attack

Imbang rasa kalah dirasakan seluruh penggemar Manchester United pada pekan ke-11 Liga Inggris 2022/2023. Meskipun bisa seri 0-0 dengan Newcastle di Old Trafford, Minggu (16/10/2022) malam WIB, tidak ada yang senang dengan performa penggawa The Red Devils.

 

Sejak awal laga, Man United menggunakan pendekatan yang berbeda. Manajer Erik Ten Hag menginstruksikan tim untuk bermain cepat dan langsung ke depan.

 

Setiap kali Man United menguasai bola, objektifnya adalah menyerang secepat-cepatnya ke wilayah pertahanan Newcastle, tanpa memikirkan kreativitas lain.

 

Ketika mengubah pendekatan di babak kedua, Newcastle juga keburu mengubah pendekatannya. Alhasil, perubahan tersebut tidak menghasilkan apapun karena Man United jadi kesulitan juga untuk menyerang.

 

Tanpa Eriksen, Man United Tak Bernyawa

Man United turun dengan pakem lini tengah yang tidak biasa di awal laga. Ya, duet Christian Eriksen dan Scott McTominay digantikan oleh duet Casemiro dan Fred. Hasilnya tidak memuaskan.

 

Kekosongan terbesar ada pada peran Eriksen yang seolah tidak ada penggantinya. Tanpa Eriksen, lini tengah dan permainan MU seolah tak bernyawa. Casemiro yang ditugaskan di sana juga tak memberikan kontribusi yang sama.

 

Tanpa kreativitas Eriksen, serangan Man United monoton. Tidak ada pemain yang bertindak di luar instruksi pelatih untuk menemukan solusi terbaik di lapangan.

 

Lawan Sepadan Bermain Serangan Balik

Man United sebetulnya tidak salah-salah amat memainkan pola permainan cepat dan langsung. Toh, Man United klasik memang seperti itu adanya. Lini depan Setan Merah mematikan saat serangan balik.

 

Namun, Man United justru bertemu dengan lawan sepadan. Newcastle tampil tanpa celah sedikit pun saat diserang balik lewat kecepatan Jadon Sancho, Antony, dan Cristiano Ronaldo.

 

Nyaris tidak ada peluang yang mampu diciptakan Man United dalam situasi tersebut. Hal ini tentu tidak biasa mengingat Man United biasanya lebih mengancam saat bermain melawan tim yang bermain terbuka.

 

Pertahanan Rapi, Lini Tengah Keropos

Satu hal yang perlu disoroti dari laga tersebut adalah pertahanan Man United yang rapi. Duet Lisandro Martinez dan Raphael Varane semakin tidak terbendung. Diogo Dalot di bek kanan dan Luke Shaw di bek kiri sama solidnya.

 

Ketika pertahanan Man United membaik, lini tengah Man United keropos. Duet Casemiro dan Fred seolah tidak mampu menghentikan aliran serangan Newcastle di koridor sentral.

 

Alhasil, lini belakang Man United menghadapi serangan-serangan Newcastle tanpa filter dari lini tengah. Untungnya pertahanan Man United membaik dari laga ke laga, sehingga tidak ada gol yang tercipta di banyak momen Newcastle menyerang.

 

Satu Pergantian Pemain Saja

Hal menarik dan tidak biasa dilakukan Man United pada pertandingan ini. Yakni hanya melakukan satu pergantian pemain saja dari maksimal lima kesempatan.

 

Satu-satunya pergantian yang dilakukan adalah memasukkan Marcus Rashford di menit ke-72. Ia menggantikan Cristiano Ronaldo.

 

Sebetulnya hal ini jadi satu kekhawatiran tersendiri bagi Ten Hag. Pasalnya, ia berharap banyak pada starting eleven tim untuk mencetak gol. Tidak banyak perubahan di komposisi pemain menunjukkan Ten Hag tak begitu percaya dengan para pemain di bangku cadangan.

 

Walaupun di beberapa pertandingan, kebijakan pergantian pemain dari Ten Hag justru manjur. Para pemain pengganti bahkan menjelma seperti game changer.

 

Bermain Kolektif Tak Selamanya Bagus

Ada kalanya bermain kolektif tak selamanya bagus. Seperti di laga ini, penyerang sayap Antony terlalu kolektif setiap menyerang. Tidak ada improvisasi dari sang pemain ketika menyerang.

 

Keputusan Antony setiap kali tiba di sisi sayap Newcastle adalah melepaskan out swing crossing ke kotak penalti. Masalahnya, keputusan ini tidak ada yang menjadi gol, bahkan mengancam pun tidak.

 

Seandainya Antony lebih diberikan keleluasaan untuk melakukan cut inside dan diakhiri dengan tembakan, hasilnya mungkin akan berbeda. Misalnya, seperti yang dilakukannya saat menjebol gawang Man City.