infomainbola – Info Main Bola Hakim Ziyech Coba Ikuti Langkah Timo Werner untuk CLBK dengan Klub Lama?
Keinginan Hakim Ziyech untuk meninggalkan Chelsea musim ini masih ada. Klub baru yang dikaitkan dengan kepindahan dirinya adalah Ajax Amsterdam.
Ziyech dan Ajax sudah familiar satu sama lain. Sebelum tiba di Chelsea pada 2020 lau, Ziyech sudah berseragam Ajax selama musim sebelumnya.
Pemain berusia 29 tahun itu bermain sebanyak 165 kali di seluruh ajang. 49 gol dan 81 assist telah ditorehkannya selama di sana.
Kini, peluangnya pulang ke rumah terbaik bagi karier profesionalnya itu kembali terbuka. Ajax tertarik mendatangkan kembali sang pemain.
Segera Bertemu
Jurnalis Gerjan Hamsteelar melaporkan bahwa pertemuan antara Ajax dan Ziyech akan segera terjadi dalam waktu dekat. Kedua pihak akan membicarakan soal detail kesepakatan.
Kemauan Ziyech bertemu dengan Ajax menandakan satu hal penting. Hal tersebut adalah sang pemain serius untuk kembali ke klub lamanya.
Kesepakatan dalam detail kontrak barunya di Ajax akan sangat menentukan. Proses negosiasi harus berjalan cepat karena bursa transfer tutup kurang dari dua minggu lagi.
Antara Prioritas Utama atau Bukan
Satu hal yang belum jelas dari sikap Ajax terhadap Ziyech ada pada berapa urutan prioritasnya. Apakah itu sebagai prioritas utama yang harus didatangkan atau harus menunggu salah satu pemain keluar lebih dulu?
Sebab dalam laporan yang sama dijelaskan, Ajax membuka opsi mendatangkan Ziyech di dekat waktu penutupan bursa transfer karena khawatir Antony pergi. Sang pemain dikaitkan terus dengan Man United.
Apabila Antony jadi keluar, Ziyech disebut sebagai pemain yang ada di daftar teratas untuk mengisi kekosongan tersebut.
Negosiasi Terakhir Ziyech
Sebelumnya, Ziyech sempat dirumorkan akan menuju AC Milan. Ziyech juga sudah menanti cukup alam tawaran resmi Milan kepada Chelsea lantaran Ziyech sudah sepakat dengan poin-poin penting kontraknya.
Sayangnya, penantian itu tidak terbalaskan. Milan tidak pernah datang dengan tawaran resmi kepada The Blues.
Penyebabnya adalah keberhasilan Milan mendatangkan Charles De Ketelaere dari Club Brugge. Semenjak itu, Milan merasa urgensi terhadap Ziyech tidak ada lagi.