info main bola Michael Ballack Kritik Mentalitas Timo Werner: Belum Dewasa

info main bola – Timo Werner yang mengeluh secara terbuka soal menit bermain yang sedikit di Chelsea dapat sorotan tajam dari Michael Ballack. Mantan pemain timnas Jerman dan Chelsea itu mengkritik mentalitas Werner yang dianggap belum dewasa.

Sebagai pemain yang pernah berseragam Chelsea selama empat tahun dari 2006 – 2010, Ballack sedikit banyak tahu tekanan dan persaingan di sana. Hal ini yang seharusnya dipahami oleh Werner.

Persaingan dan tekanan yang dirasakan Werner di Leipzig jelas tidak sama ketika berada di klub yang lebih besar, seperti Chelsea. Ballack merasa sang pemain harus bisa beradaptasi.

Akibat komentar Wener di media itu, kini ia dihadapkan pada amukan Thomas Tuchel. Walau belum pasti, ada kemungkinan Werner akan didepak gara-gara ucapan tersebut.

Ballack menjelaskan bahwa pergi ke Chelsea harus memiliki mentalitas besar. Performa tidak hanya akan dipantau oleh pendukung, tetapi juga pelatih yang punya standar sangat tinggi kepada para pemainnya.

“Timo bermain jauh lebih baik sekarang, tetapi kita akan bicara soal kepribadian dan karakter,” katanya dilansir dari Kicker.

“Dia mengambil langkah berani untuk pergi ke Chelsea untuk mengenal lingkungan baru yang siap dihadapinya. Tapi belakangan dia belum dewasa karena tidak bisa beradaptasi.”

Tanpa mentalitas yang kuat untuk bersaing di Chelsea, Ballack memprediksi akan ada efek domino yang muncul. Ia tidak hanya akan mengeluh soal persaingan di klub, tetapi juga di timnas Jerman.

“Dia sempat jadi penyerang yang bagus di tim nasional Jerman. Tapi sekarang dia kehilangan posisi itu,” katanya.

“Sekarang terserah kepada dia bagaimana caranya dia membangun kekuatan mental itu lagi

Menurut Ballack, Werner sebetulnya punya modal yang bagus untuk bersaing. Sikapnya yang kurang dewasa itu dapat membuat potensinya gagal terkuak dengan sempurna.

“Bagi saya, dia tampak seperti pria yang baik. Dia memiliki apa yang diperlukan, yang tidak saya miliki,” ucapnya.

“Tapi dia menyerah pada nasibnya. Jika itu tidak berubah, itu akan terus sulit baginya.”