Infomainbola – Juara Copa America 2021, Argentina, berhasil memenangkan laga Finalissimo yang mempertemukan mereka dengan juara Euro 2020, Italia. Duel yang digelar di Wembley Stadium itu berakhir dengan skor telak 3-0 untuk Albiceleste.
Rangkaian gol Argentina diawali oleh penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez, pada menit ke-28. Sebelum turun minum, pasukan Lionel Scaloni berhasil menggandakan keunggulan melalui aksi Angel DI Maria.
Argentina cukup kesulitan untuk menambah koleksi golnya di babak kedua karena penampilan apik penjaga gawang Italia, Gianluigi Donnarumma. Mereka pun baru bisa mendapatkan gol ketiga di menit-menit akhir berkat Paulo Dybala.
Ada lima pelajaran penting yang Bolaneters bisa petik dari pertandingan kali ini.
Pertunjukan Sihir Lionel Messi
Ada yang kurang dari panggung sepak bola sepanjang musim 2021/22, yakni sihir Lionel Messi. Sejak cabut dari Barcelona dan bergabung dengan PSG, pemain berumur 34 tahun itu menjadi sosok yang berbeda.
Tidak ada lagi Messi yang meliuk-liuk melewati pemain lawan, menciptakan gol indah ataupun memberikan asis terukur buat rekan setimnya. Ia terlihat kesulitan beradaptasi dengan Kylian Mbappe dan Neymar di lini depan.
Kerinduan akan magis Messi benar-benar terobati di laga ini. Messi sendiri menciptakan dua asis yang membantu Martinez dan Dybala mencetak gol. Kedua asis tersebut dibalut dengan aksi individu yang luar biasa.
Regenerasi Italia tak Bisa Ditawar
Pertandingan kali ini semakin menunjukkan kebobrokan kualitas pemain Italia. Sudah jelas bahwa regenerasi dalam tubuh skuat Gli Azzurri tidak bisa ditawar. Sepertinya ini akan membutuhkan waktu lama.
Perubahan harus dilakukan dari dasar. Klub-klub berkewajiban memberi kesempatan buat pemain muda untuk berkembang, tidak peduli berasal dari akademinya atau dicomot dari klub lain. Intinya, harus ada kesempatan buat pemain muda Italia untuk memoles kebintangannya.
Selain itu juga, pendukung harus bersabar dan tidak boleh menempatkan beban terlalu besar kepada pemain muda. Italia butuh solusi instan. Memberikan tuntutan besar hanya akan memperlambat proses perkembangan mereka.
Akhir yang Pahit Buat Giorgio Chiellini
Laga ini juga menjadi yang terakhir buat bek veteran Juventus, Giorgio Chiellini, dalam balutan jersey Italia. Pada bulan April lalu, pemain berumur 37 tahun tersebut mengkonfirmasi bahwa laga Finalissimo ini akan menjadi yang terakhir untuknya.
Ketika Italia menjadi juara Euro 2020 lalu, Chiellini sepertinya punya peluang menutup perjalanannya bersama timnas dengan manis. Namun roda Italia berputar terlalu cepat. Setelah juara, mereka lebih banyak mengalami kegagalan.
Semua dimulai dari kegagalan menjuarai UEFA Nations League pada tahun 2021 lalu. Nasib buruk berlanjut dengan kegagalan Italia mendapatkan tempat di Piala Dunia 2022. Dan pada laga terakhir Chiellini, Italia dihajar 0-3 oleh Argentina.
Aksi Donnarumma yang Sia-sia
Donnarumma ternodai oleh tiga gol yang bersarang ke gawangnya. Padahal sebenarnya, penampilan kiper PSG tersebut patut mendapatkan acungan jempol. Donnarumma melakukan banyak penyelamatan hebat di laga ini.
Pada pertandingan ini, Argentina melepaskan 17 tembakan yang sembilan di antaranya berhasil menemui sasaran. Dari sini, bisa dilihat kalau Argentina sebenarnya bisa menang dengan margin skor lebih besar.
Beberapa peluang emas yang berhasil ditepis Donnarumma tercipta di babak kedua. Jika ada yang harus disalahkan dari kekalahan ini, maka jawabannya adalah lini pertahanan Italia. Mereka tampil buruk dan bahkan Leonardo Bonucci nyaris mencetak gol bunuh diri, sampai menyusahkan Donnarumma.
Harapan Buat Argentina
Pertandingan ini menunjukkan kualitas Argentina sebagai sebuah tim. Mereka membuktikan bahwa keberhasilannya memenangkan Copa America 2021 tidak dikarenakan oleh keberuntungan semata.
Nyatanya, Argentina memiliki pemain-pemain dengan kualitas individu luar biasa yang bisa disatukan dalam sebuah tim. Dan pemain-pemain muda pun mulai berkembang seiring dengan pertambahan usia.
Cristian Romero patut mendapatkan kredit karena aksinya yang luar biasa di lini pertahanan. Romero adalah salah satu faktor mengapa Italia kesulitan menciptakan peluang. Penampilan Guido Rodriguez pun cukup apik di laga ini.