InfoMainBola – Sepekan terakhir berjalan luar biasa bagi Real Madrid. Pasukan Carlo Ancelotti berhasil membungkus trofi La Liga dan mewujudkan come back ajaib atas Manchester City di semifinal Liga Champions. Sabtu (30/4/2022), Madrid mengunci juara La Liga 2021/22 dengan mengalahkan Espanyol (4-0). Luka Modric dkk. jadi juara dengan empat pertandingan tersisa.
Kamis (5/5/2022), Madrid menundukkan Man City dengan skor 3-1 di leg kedua semifinal UCL 2021/22. Los Blancos tertinggal 0-1 sampai menit ke-89, lalu berbalik menang dengan dua gol di menit ke-90 dan satu gol di extra time. Kemenangan atas Man City ini terbilang luar biasa. Hingga menit ke-89, peluang lolos Madrid ke final UCL hanya 1%, tapi faktanya kondisi itu tidak bisa menghalangi El Real.
Apa rahasianya?
Juara La Liga dan kemenangan atas Man City di Liga Champions menunjukkan bahwa Madrid bukan tim biasa. Sayangnya, isu negatif juga tidak serta-merta hilang, Madrid dianggap beruntung. Ancelotti juga dikritik sebagai pelatih yang kurang variasi taktik. Pemain yang sama diturunkan dari laga ke laga, tidak banyak kejutan.
Biar begitu, ketika diminta menjelaskan rahasia Madrid, Ancelotti menjawab: “Hal pertama yang saya sadari adalah kerendahan hati. Tidak ada pemain arogan di sini dengan ego besar.”
“Memiliki ego memang bukan hal buruk karena terkadang dapat memaksimalkan potensi seseorang, tapi tim ini diisi oleh para pemain rendah hati.”
Persatuan skuad
Menurut Ancelotti, Madrid bisa tampak begitu menyatu karena para pemain memang saling mendukung sepanjang musim. Tidak ada pemain yang iri dengan pemain lainnya. “Tidak ada satu pun pemain yang merasa lebih penting daripada yang lain. Mereka tidak merasa kalah penting jika kurang mendapatkan menit bermain,” sambung Ancelotti.
“Selain itu, ada pula beban jersey. Pemain yang mengenakan kostum Real Madrid merasakan sesuatu yang spesial,” pungkasnya.