INFOMAINBOLA – Shkodran Mustafi bicara soal betapa sulitnya menghadapi kritik dan kecaman fans Arsenal di media sosial. Dia tahu kritik itu muncul sebagai akibat dari performa buruknya di lapangan, apalagi saat membuat blunder.
Mustafi tidak lagi jadi pilihan utama untuk mengisi pos bek tengah. Entah saat masih dilatih Unai Emery, Freddie Ljungberg, atau Mikel Arteta sekarang, dia hanya jadi pelapis untuk kompetisi kelas kedua.
Dia kalah bersaing dari Sokratis dan David Luiz, yang sebenarnya juga tidak bermain terlalu baik. Masalahnya, Mustafi pernah membuat beberapa blunder yang merugikan tim dan berdampak begitu panjang sampai sekarang.
Di tengah kesulitan ini, salah satu yang paling berat bagi pemain seperti Mustafi adalah menghadapi kritik netizen di media sosial.
Sulitnya Media Sosial
Media sosial mengubah proses mengkritik pemain. Sekarang siapa pun bisa mencela pemain, hanya perlu mampir di kolom komentar. Bagi Sokratis, komentar-komentar itu bisa merepotkan, entah baik atau buruk.
“Anda juga harus bisa mengatasi media sosial. Sulit mengatasinya [kritik di media sosial] ketika segalanya berjalan buruk dan ketika usaha Anda tidak berbuah,” kata Sokratis di Arsenal.com.
“Ketika segalanya berjalan baik, mudah membaca komentar-komentar itu dan menyukai apa yang Anda baca. Itu memberikan rasa percaya diri pada Anda, tetapi Anda harus berhati-hati untuk tidak lupa diri.”
Berusaha Memblok Komentar Buruk
Sokratis mencoba tidak terlalu sering membaca komentar-komentar negatif itu, tapi tetap saja ada beberapa yang lolos. Untungnya, dia bukanlah pemain yang terlalu memperhatikan komentar suporter.
“Lalu, ketika situasi sedang buruk, jelas Anda tidak suka apa yang Anda baca. Anda tidak setuju dengan banyak komentar, itulah yang membuatnya sulit,” sambung Sokratis.
“Saya berhasil mencoba memblok itu sedikit. Saya tidak begitu aktif di media sosial dan saya tidak membaca setiap komentar, saya tidak terlalu khawatir dengan media sosial.”
Hanya Ingin Bermain
Sekarang, prioritas Sokratis adalah kembali bermain reguler. Dia tahu satu-satunya menjawab kritik pedas itu adalah dengan memberikan performa terbaik di lapangan.
“Saya hanya ingin kembali ke lapangan dan memberikan segalanya, sebab saya tahu bahwa pada saat ini saya tidak bisa memainkan sepak bola yang seharusnya bisa saya lakukan,” pungkasnya.