info main bola – Kiper Ajax, Andre Onana, dilarang bermain selama 12 bulan oleh UEFA akibat positif doping.
Kandungan furosemide telah ditemukan dalam urin pemain internasional Kamerun itu, dalam sebuah tes yang digelar di luar kompetisi pada 31 Oktober 2020. Klub raksasa Belanda itupun mengakui, komisi disiplin UEFA telah mengakui bahwa pemain tersebut ‘tak berniat lakukan kecurangan’.
Ajax juga telah menjelaskan, Andre Onana merasa tak enak badan satu hari sebelum tes tersebut dilakukan. Lalu, ia meminum pil yang dikenal sebagai Lasimac, dan sebenarnya diresepkan dokter untuk sang istri, untuk meredakan rasa sakit yang dialaminya.
Ditambahkan pula, kiper Ajax berusia 24 tahun itu ‘secara tidak sengaja telah mengambil obat milik isterinya’, dan UEFA pun percaya dengan apa yang diakui Onana, meskipun otoritas sepak bola Eropa itu juga menekankan, setiap pemain ‘wajib memastikan bahwa tak ada zat terlarang yang masuk ke dalam tubuhnya’.
Larangan bermain itupun efektif berlaku mulai hari ini, Jumat (5/2), dan ‘berlaku untuk semua kegiatan sepak bola, baik nasional maupun internasional’. Dengan demikian, De Godenzonen diyakini tak akan diperkuat penjaga gawang andalannya tersebut saat mereka bertemu Lille di babak 32 besar Liga Europa pada akhir bulan ini.
Meski demikian, Ajax berniat untuk mengajukan banding atas keputusan UEFA tersebut ke Pengadilan Arbitrase Olah Raga (CAS) sesegera mungkin. Demikian diungkapkan Independent.
Ditambahkan The Sun, sesaat sebelum mengonsumsi obat tersebut, Onana mengaku bingung hingga ia keliru meminum obat isterinya, yang ternyata akibatnya sangat fatal bagi hasil tes urin antidoping-nya.
Direktur pelaksana Ajax yang juga legenda Manchester United, Edwin van der Sar, berikan dukungannya pada kiper Ajax yang pernah jadi incaran Chelsea itu, dan mengatakan klub itu sangat menentang penggunaan obat-obat terlarang.
“Kami secara tegas menentang penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi untuk meningkatkan kinerja, kami jelas-jelas mendukung kegiatan olahraga yang bersih. Ini sebuah kemunduran yang mengerikan, termasuk untuk Andre, tapi tentunya juga bagi kami sebagai sebuah klub,” tegas Van der Sar.
“Andre merupakan penjaga gawang papan atas, yang telah membuktikan kualitasnya di lapangan untuk Ajax selama bertahun-tahun dan ia sangat ternama di kalangan suporter kami,” tambahnya.
“Kami berharap ada penangguhan bersyarat atau penangguhan yang jauh lebih singkat dari sanksi larangan bermain selama 12 bulan ini. Karena, ia tidak sengaja, dan tidak mengonsumsinya untuk memperkuat tubuhnya dan meningkatkan kinerjanya,” tegas Van der Sar.