info main bola – Josep Guardiola memasuki tahun terakhir dalam kontraknya bersama Manchester City. Lantas, apa rencana berikutnya dari pria berkebangsaan Spanyol tersebut?
Tidak bisa dimungkiri kalau Guardiola membuat Premier League jadi lebih bergairah. Ia berhasil membawa Manchester City ‘naik kelas’ dengan torehan juara Premier League secara berturut-turut.
Pada musim kemarin, performa City secara keseluruhan sedikit menurun. Kendati demikian, Guardiola masih bisa membawa the Citizens menjadi runner-up Premier League serta juara Carabao Cup.
Begitu besarnya peran Guardiola, sampai-sampai Manchester City tak membiarkannya pergi kala digosipkan tengah dekat dengan Juventus. Namun pada akhir musim ini, Guardiola bisa hengkang dari Etihad Stadium berhubung kontraknya akan habis.
Rencana Guardiola
Lalu, bagaimana Guardiola menyikapi situasi ini? Mantan pelatih Bayern Munchen tersebut mengakui bahwa dirinya masih ingin melatih Manchester City lebih lama lagi.
Kendati demikian, ia harus membuktikan kalau dirinya memang pantas untuk dipertahankan. Itulah misinya pada musim ini, membuat jajaran manajemen Manchester City yakin kalau sosok Guardiola itu penting.
“Saya senang jika bisa bertahan lebih lama. Ini adalah tempat yang saya cintai, tapi saya harus menjadi pantas [untuk tinggal di sini],” buka Guardiola dalam konferensi pers, dikutip dari Goal International.
“Klub ini meraih standar [yang tinggi] dalam satu dekade terakhir, tapi kami harus mempertahankan itu dan saya harus menjadi pantas untuk itu. Saya akan lihat apakah saya pantas untuk mendapatkan kontrak itu musim ini dari segi bagaimana klub maju dan berkembang,” lanjutnya.
Guardiola Masih Bersemangat
Musim lalu, Manchester City tertinggal sejauh 18 poin dari sang juara Premier League, Liverpool. Memangkas jarak seperti itu tidaklah mudah, namun Guardiola mau tak mau harus melakukannya.
Bagi sebagian orang, ini adalah beban yang sangat berat. Tapi tidak bagi Guardiola. Ia justru tidak sabar ingin memberikan pembuktikan kalau tantangan seperti itu bukan masalah besar buat dirinya.
“Saya tidak akan berada di sini jika saya tidak merasakan api atau hasrat untuk bermain dengan bagus,” tambah pelatih berusia 49 tahun tersebut.
“Saya masih ingin membantu pemain menghindari kesalahan dan masih punya semangat untuk melakukannya – mungkin lebih besar dari yang dulu. Saya ingin mencoba membuat tim menjadi satu dan menjalani musim yang baik,” tutupnya.