info main bola Pelajaran dari Duel Newcastle vs Liverpool, dari Rekor Poin Hingga Kebutuhan Penyerang Baru

info main bola Pelajaran dari Duel Newcastle vs Liverpool, dari Rekor Poin Hingga Kebutuhan Penyerang Baru
info main bola Pelajaran dari Duel Newcastle vs Liverpool, dari Rekor Poin Hingga Kebutuhan Penyerang Baru

info main bola – Liverpool berhasil melalui ujian di kandang Newcastle dengan cukup bagus di laga pamungkas Premier League 2019-20.

Liverpool bertandang ke St James Park hari Minggu, (26/07/2020). The Reds masih tetap mengincar kemenangan meski mereka sudah meraih gelar juara liga.

Namun Liverpool dibuat terkejut oleh Newcastle. Mereka mencetak gol kilat melalui Dwight Gayle.

Virgil Van Dijk melanggar Allan Saint-Maximin saat laga belum genap berjalan semenit. Free kick diambil dengan cepat oleh Jonjo Shelvey dan bisa dimaksimalkan Gayle.

Liverpool cukup kesulitan untuk bisa segera mencetak gol balasan. Lini serang mereka kurang menggigit karena Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino semuanya dicadangkan.

The Reds akhirnya baru bisa mencetak gol pada menit ke-38. Van Dijk menyundul bola hasil umpan Alex Oxlade-Chamberlain.

Liverpool akhirnya baru bisa mencetak dua gol lagi pada babak kedua. Yang pertama melalui Divock Origi dan kemudian Sadio Mane.

Dari pertandingan ini, ada sejumlah pelajaran yang bisa dipetik. Apa saja itu?

Penyerang Baru
Liverpool mengistirahatkan Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino. Sebagai gantinya, mereka memainkan Divock Origi, Takumi Minamino, dan Alex Oxlade-Chamberlain.

Di laga ini mereka harusnya bisa meneror pertahanan Newcastle. Sebab sang lawan hanya memiliki satu bek yang fit yakni Federico Fernandez.

Minamino tak mencetak gol. Namun ia mulai menunjukkan penampilan yang lebih baik dari sebelumnya. Ia terlihat mampu mencium peluang mencetak gol dari jarak jauh. Setelah melewati masa pra musim dan memperkuat otot-ototnya, ada potensi ia akan tampil lebih baik musim depan.

Tapi di sisi lain, Divock Origi tampil kurang menggigit. Ia tak tampil memuaskan, baik saya main di sayap kiri atau pun penyerang tengah. Pemain Belgia ini juga terlihat beberapa kali membuat Liverpool gagal memanfaatkan momentum untuk menyerang pertahanan lawan.

Origi memang akhirnya mencetak gol. Namun hal tersebut tak cukup bagi Jurgen Klopp.

Liverpool musim depan harus mempertahankan gelar juara Premier League-nya. Mereka jelas butuh tambahan amunisi yang lebih baik ketimbang Origi, yang sebelumnya absen mencetak gol dalam 23 laga.

Liverpool yang Ceroboh Karena Kurangnya Tekanan
Liverpool sudah berhasil meraih gelar juara Premier League musim ini. Tampaknya hal itu membuat mereka bermain sedikit santai di awal laga karena tak ada tekanan yang sangat besar meski diberi target untuk tetap meraih tiga poin.

Performa mereka tampak berbeda dengan laga-laga final pada dua musim sebelumnya. Di musim 2016-17, mereka butuh poin demi masuk Liga Champions dan musim lalu mereka butuh kemenangan agar bisa memelihara kans jadi juara Premier League.

Jadi saat itu mereka sudah fokus sepenuhnya sejak awal. Namun tidak demikian di laga lawan Newcastle ini. Alhasil mereka tampil ceroboh dan akhirnya kebobolan gol saat laga belum genap berlangsung satu menit.

Van Dijk melanggar Saint-Maximin. Jonjo Shelvey dengan cepat menendang bola free kick, saat lini belakang Liverpool belum siap. Gayle pun dengan mudah menaklukkan Alisson.

 

Newcastle tak Punya Amunisi yang Cukup
Newcastle sukses mencetak gol cepat di laga ini. Itu artinya mereka bisa bertahan dan kemudian menggunakan kecepatannya untuk mengancam Liverpool dengan serangan balik.

Apalagi mereka punya pemain dengan kecepatan seperti Allan Saint-Maximin dan Dwight Gayle. Akan tetapi sejak kebobolan, Liverpool sadar bahwa sang tuan rumah bisa mengancam dengan kecepatan yang mereka miliki.

Liverpool pun bisa lebih mengantisipasi hal ini. Apalagi lini belakang mereka juga memiliki kecepatan lari yang bagus dalam diri Joe Gomez dan VIrgil Van Dijk.

Tapi begitu Van Dijk menyamakan kedudukan, Newcastle tak bisa diam begitu saja di belakang demi meraih hasil positif. Mereka bermain lebih menyerang dan akhirnya memasukkan Andy Carroll dan Joelinton. Namun mereka kurang bisa memberikan ancaman pada pertahanan Liverpool.

Alhasil para pemain lain harus lebih agresif bergerak maju. Hal ini membuat Mohamed dan Sadio Mane memiliki celah untuk dieksploitasi. Mane akhirnya bisa mencetak gol sementara Salah bisa mendapat beberapa peluang namun untungnya ia gagal mencetak gol.

 

Impresifnya Van Dijk
Virgil Van DIjk menunjukkan kehebatannya sekali lagi bagi Liverpool. Ia mencetak gol dan kemudian mendapat peluang untuk menambah pundi golnya.

Gol tersebut menjadi gol kelimanya pada musim ini. Itu membuatnya menjadi pemain yang tak cuma kokoh di belakang namun juga bisa sangat mengancam di lini serang.

Laga ini juga mencatatkan rekor spesial baginya. Khususnya, soal konsistensi dan ketahanan fisiknya.

Dengan menjadi starter di laga ini, ia menjadi pemain kedua di Liverpool yang mampu rutin menjadi starter dalam dua musim beruntun. Ia mengikuti jejak Steve Nicol yang meraih catatan tersebut di tahun 1987 hingga 1989.

 

Rekor Poin

Musim ini Liverpool tampil sangat perkasa. Mereka sudah memecahkan banyak rekor di sepanjang musim.

Kini mereka sukses memecahkan rekor poin tertinggi mereka sendiri dalam semusim. Musim lalu mereka mengemas 97 poin dan musim ini 99 poin.

Namun dari situ ada pertanyaan yang muncul. Apa yang akan terjadi berikutnya pada Liverpool? Bisakah mereka mendapat hasil lebih baik musim depan?

Sepertinya hal itu mungkin terjadi. Sebab para pemain Liverpool tampaknya cukup penasaran untuk bisa memecahkan rekor 100 poin Manchester City.

Jurgen Klopp sendiri sebelumnya sudah mengatakan akan seperti apa sikap Liverpool musim depan. “Kami tak akan mempertahankan apa pun. Kami akan menyerang,” serunya.

 

 

 

JUDI ONLINE