Infomainbola.com -Tottenham Hotspur mengejutkan banyak orang ketika mengumumkan pemecatan sang manajer, Mauricio Pochettino, Rabu (20/11/2019) dini hari WIB. Ketika kejutan itu belum benar-benar reda, Spurs membuat kejutan lainnya dengan mengangkat Jose Mourinho sebagai manajer baru hanya dalam rentang waktu 12 jam.
Pemecatan Pochettino jelas mengejutkan, meski sebelumnya sudah beredar rumor-rumor tipis. Torehan buruk Tottenham musim ini jadi alasan utama. Mereka terseok-seok melangkah di Premier League.
Biar begitu, Poch tetap pelatih luar biasa. Dia mendongkrak kualitas Tottenham selama lima tahun bekerja. Sekarang Tottenham bisa masuk dalam the big six juga karena kerja keras Poch.
Sebab itu, rasanya tidak mungkin Tottenham memecat Poch hanya karena rentetan hasil buruk. Pasti ada satu alasan lain. Apa itu?
Hubungan yang Rusak?
Dilansir dari Daily Mail, kepergian Pochettino ternyata tidak terlalu mengejutkan ruang ganti Spurs. Para pemain sudah menduga, meski tidak mengira bakal secepat ini.
Kabarnya, pihak klub memutuskan berpisah dengan Poch karena rusaknya hubungan dengan para pemain. Pelatih asal Argentina itu tidak lagi dipercaya para pemain.
Poch disebut jarang berbicara dengan skuad Spurs, apalagi membahas metode latihan. Sejumlah pemain pun merasa frustrasi, merasa Poch terlalu mengurusi setiap hal yang mereka lakukan.
Ucapan yang Berbeda
Masih menurut laporan yang sama, pemain-pemain Spurs merasa Poch sering melakukan eksperimen berbahaya, baik di dalam maupun di luar lapangan. Lalu, para pemain senior Spurs yang sudah lama mengenal Poch mulai bosan mendengar keluhan sang pelatih.
Selain itu, Sportsmail mengklaim bahwa sejumlah pemain Spurs terganggu dengan ucapan Poch di depan publik yang ternyata berbeda jauh dengan cara kerjanya di balik layar, Poch dianggap plintat-plintut.
Melihat kesulitan Tottenham beberapa bulan terakhir, Poch meminta skuadnya menyatu, tetap fokus – dan untuk tidak memiliki agenda-agenda berbeda.
Kendati demikian, beberapa bintang Tottenham merasa frustrasi karena Poch sering memuji pemain-pemain yang kurang berkontribusi dan menurunkan pemain yang ingin meninggalkan klub.
