Infomainbola – Suatu ketika, tim kesayangan anda sedang tertinggal dari lawannya. Permainan akan usai dan wasit menunjukkan waktu injury time enam menit. Kemudian, tim kesayangan anda berusaha mengejar ketertinggalan dan situasinya pun berbalik.
Memang, sering terjadi drama besar dalam masa injury time. Tidak hanya mengejar ketertinggalan, sebuah tim bahkan bisa membalikkan kedudukan hanya dalam rentang waktu yang sedikit.
Manchester United, bisa dikatakan, ahli dalam mencetak gol-gol krusial nan dramatis di masa injury time. Tak heran kalau istilah ‘Fergie Time’ muncul di dunia sepak bola.
Awal Mula ‘Fergie Time’ Muncul
Istilah ‘Fergie Time’ muncul untuk pertama kalinya di ajang Premier League musim 1992/93. Kala itu, the Red Devils yang sedang dilatih Ferguson berhadapan dengan Sheffield Wednesday.
Kedua tim bermain imbang 1-1 hingga menit ke-90. Lalu, wasit yang berada di pinggir lapangan mengangkat papan untuk memberitahukan masa injury time tujuh menit.
Tujuh menit yang krusial bagi Manchester United. Dalam masa injury time, Steve Bruce sukses mencetak gol dan membuat Manchester United menang dengan skor 2-1. Hasil tersebut membuat jalan MU untuk meraih gelar Premier League semakin terbuka lebar.
Mitos Populer yang Dipercaya
Salah satu wasit terkemuka Inggris, Graham Poll, mengaku tidak percaya dengan mitos ‘Fergie Time’. Baginya, itu hanyalah sebuah olok-olokan dari ‘haters’ Manchester United.
“Anda menyebarkannya sebagai sebuah mitos populer dari tim yang iri dengan kesuksesan Manchester United,” ujar Poll kepada BBC.
Namun, Poll meyakini kalau ada efek yang berdampak secara psikologis karena istilah tersebut. ‘Fergie Time’ diyakini bisa memberikan tekanan kepada tim lawan serta menambah motivasi pemain MU untuk membalikkan situasi.
“Saya rasa terlalu mudah untuk menyebutnya sebagai omong kosong. Saat anda menganalisis dan memikirkan secara psikologis soal apa yang terjadi, tekanan yang ada pada anda di Old Trafford atau Emirates atau Stamford Bridge, tekanan yang tertanam kepada anda pasti memberikan efek, meskipun di bawah alam sadar,” lanjutnya.
Berapa Gol yang Tercipta dalam ‘Fergie Time’?
Istilah ‘Fergie Time’ terinspirasi dari nama sapaan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson. Namun saat Ferguson pensiun di tahun 2013, istilah tersebut masih digunakan oleh publik.
Ferguson melatih Manchester United mulai tahun 1992 hingga 2013. Tercatat bahwa the Red Devils membukukan 1627 gol dalam rentang waktu itu. Dan 4,98 persen, atau lebih tepatnya 81 gol, tercipta di masa injury time.
Manchester United mencetak 355 gol setelah Ferguson mengumumkan pensiun dari dunia kepelatihan. Sekitar 6,76 persen dari golnya, atau 24 gol, dicetak pada masa yang disebut ‘Fergie Time’.
Bukan yang Paling Produktif di Masa ‘Fergie Time’
Istilah ‘Fergie Time’ muncul di masa kebersamaan Fergie dengan Manchester United. Namun uniknya, the Red Devils justru bukan tim yang paling bisa memanfaatkan waktu panjang injury time untuk mencetak gol krusial.
Malahan, Liverpool justru yang paling produktif dalam ‘Fergie Time’ tersebut. Mereka berhasil mencetak 24 gol kemenangan di masa injury time, disusul Arsenal, Chelsea, dan Everton.
Manchester United justru berada di peringkat ke-5. Mereka hanya mampu membukukan 16 gol kemenangan dalam rentang tahun yang sama.
Momen Ikonik ‘Fergie Time’
Pada tahun 1999, Manchester United berhasil mencapai babak final Liga Champions dan bertemu Barcelona. The Red Devils sempat tertinggal 0-1 dalam partai yang berlangsung di Camp Nou tersebut.
‘Fergie Time’ memulai aksinya. Pada masa injury time, Ole Gunnar Solskjaer dan Teddy Sheringham bergantian menjebol gawang Barcelona. Jadilah Manchester United menang 2-1 dan menjuarai Liga Champions di tahun itu.
Manchester United juga pernah mendapatkan momen ‘Fergie Time’ pasca Ferguson pensiun, dan terjadi baru-baru ini. Tepatnya pada tahun 2019, di mana MU yang diasuh oleh Solskjaer bertemu PSG dalam ajang Liga Champions.
The Red Devils sedang tertinggal 0-2 secara agregat saat menjalani laga leg kedua babak 16 besar. Mereka memiliki motivasi besar dan berupaya untuk membalikkan situasi. Sampai menjelang laga berakhir, PSG masih unggul secara agregat 2-3.
Keajaiban ‘Fergie Time’ pun datang. Pada masa injury time, Manchester United mendapatkan hadiah penalti. Marcus Rashford sukses mengkonversi peluang menjadi gol dan membuat MU menang 3-1. Agregat berubah jadi imbang 3-3 dan Manchester United dinyatakan lolos ke perempat final berkat gol tandang.