infomainbola.com – Di balik sosoknya yang tegas, Jose Mourinho rupanya pernah juga menangis. Pria asal Portugal tersebut menitikkan air matanya sewaktu masih menukangi klub raksasa Spanyol, Real Madrid.
Mourinho melatih Real Madrid selama tiga musim. Ia menginjakkan kakinya di Santiago Bernabeu usai berhasil mempersembahkan treble kepada klub asal Italia, Inter Milan, pada tahun 2010 lalu.
Rekam jejak Mourinho pada musim perdananya bersama Los Merengues terbilang cukup apik, namun sedikit menurun di musim kedua. Real Madrid, kala itu, masih menguasai La Liga seperti di edisi sebelumnya.
Sayang kesuksesan itu tidak diikuti dengan pencapaian di pentas lainnya, seperti Liga Champions dan Copa del Rey. Dalam ajang Liga Champions, Cristiano Ronaldo dkk hanya mampu mencapai babak semi-final.
Kala ‘The Special One’ Menangis
Real Madrid tersingkir dari ajang Liga Champions dengan cara yang sangat meyakinkan dari Bayern Munchen. Kisah ini diawali dengan kekalahan 1-2 Real Madrid atas Die Bavarians pada leg pertama di Allianz Arena.
Los Merengues sukses membalasnya dalam laga leg kedua di Santiago Bernabeu dengan skor yang sama, 2-1. Kedudukan agregat menjadi imbang dan permainan harus dilanjutkan sampai drama adu penalti.
Pada akhirnya, Real Madrid harus mengemas kopernya lebih dini karena kalah dengan skor 1-3 di drama adu penalti. Setelah pertandingan, Mourinho tak kuasa untuk menahan tangisnya di dalam mobil.
“Malam itu adalah satu-satunya waktu saya menangis dalam karir kepelatihan saya karena kalah. Saya ingat betul saat itu… Aitor [Karanka, asisten Real Madrid kala itu] dan saya berhenti di depan rumah, di dalam mobil, menangis,” ujar Mourinho kepada Marca.
Pemain Hebat Juga Manusia
Padahal Real Madrid, kala itu, memiliki materi skuat yang luar biasa. Sudah jelas terbukti dengan 100 poin yang mereka hasilkan untuk menjuarai pentas La Liga di musim itu juga.
Los Merengues dihiasi oleh pemain-pemain berkualitas seperti Cristiano Ronaldo, Kaka, Gonzalo Higuain, dan tidak lupa Iker Casillas dan Sergio Ramos. Tapi pada akhirnya, mereka semua juga manusia.
“Sayangnya, begitulah sepak bola. Cristiano, Kaka, Sergio Ramos… tiga monster yang komplit dalam dunia sepak bola, tidak perlu ragu lagi soal itu, tapi mereka juga manusia,” pungkasnya.
Mourinho meninggalkan Real Madrid pada tahun 2013 dan melanglang buana bersama banyak klub besar. Dan pada tahun 2019 kemarin, ia mengisi kursi pelatih Tottenham untuk menggantikan Mauricio Pochettino.