infomainbola – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16, Bima Sakti, menyamakan mentalitas mendiang Alfin Lestaluhu dengan pesepakbola legenda Tanah Air, Bambang Pamungkas. Dalam pandangan Bima, baik Alfin dan Bepe –sapaan akrab Bambang– selalu tampil optimal, baik saat diturunkan sebagai starter maupun cadangan.
Di Timnas Indonesia U-16, Alfin memang pilihan utama Bima. Hanya saja, padatnya jarak antar-pertandingan yang dimiliki Timnas Indonesia U-16 saat turun di Piala AFF U-15 2019 dan Kualifikasi Piala Asia U-19 2020, membuat Bima harus melakukan rotasi pemain.
Alhasil, Alfin pun terkadang hanya turun 45 menit, atau bahkan satu menit saja. Meski begitu, bocah kelahiran Tulehu itu selalu bermain optimal tiap kali diturunkan Bima. Mentalitas itu dinilai Bima layaknya Bepe, tepatnya saat membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2010.
Saat itu Bepe memang berstatus sebagai kapten, namun ia kalah saing dari Cristian Gonzalez untuk mengisi posisi penyerang. Alhasil, Bepe lebih banyak duduk di cadangan. Meski begitu, tiap kali pelatih Timnas Indonesia saat itu, Alfred Riedl, menurunkannya, Bepe selalu tampil mati-matian.
Salah satu buktinya tersaji di matchday ketiga Grup A Piala AFF 2010 saat bertemu Thailand. Saat itu Bepe mencetak dua gol kemenangan 2-1 Indonesia atas Thailand. Hal itu menunjukkan bukti kematangan mental Bepe yang juga merupakan legenda hidup Persija Jakarta tersebut.
“Saya dan mungkin semua anak muda di Indonesia bisa belajar dari keberanian Alfin dan dedikasinya buat tim. Segala sesuatu kita harus berani mencoba dan yakin dengan kemampuan kita serta di dalam setiap pertandingan selalu siap dimainkan kapan saja,” kata Bima di akun Instagram @bimasakti230176.
“Contoh seperti idola saya @bepe20 saat tampil di Piala AFF 2010, beliau kapten, salah satu pemain Indonesia dengan gol dan caps terbanyak di timnas, tapi selalu siap main dari awal dan pengganti, saat melawan Thailand beliau membuktikannya. Sejatinya semua komponen di dalam tim adalah penting,” tutup Bima.
Alfin mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pada Kamis 31 Oktober 2019 malam WIB. Menurut diagnosa dokter, Alfin menderita infeksi otak. Alfin sudah dibawa pulang ke Tulehu pagi tadi melalui Bandara Halim Perdanakusuma.