Harry Kane di Persimpangan Paling Rumit dalam Kariernya

Soccer Football - International Champions Cup - Juventus v Tottenham Hotspur - Singapore National Stadium, Singapore - July 21, 2019 Tottenhams Harry Kane applauds the fans at the end of the match REUTERS/Feline Lim

INFOMAINBOLA – Di tengah ketidakpastian sepakbola gara-gara virus corona, masa depan Harry Kane di Tottenham Hotspur juga dispekulasikan. Kane menghadapi situasi rumit.

Kane belum lama ini mengeluarkan pernyataan yang memberi indikasi kalau dia membuka peluang meninggalkan Tottenham. Striker internasional Inggris itu bisa saja pergi demi trofi.

Sebelum Premier League dihentikan karena virus corona, posisi Tottenham pun tak menguntungkan. The Lilywhites ada di peringkat kedelapan klasemen dengan selisih tujuh poin dari Chelsea yang ada di empat besar. Mereka juga sudah kandas di Liga Champions usai disingkirkan RB Leipzig.

Pundit Sky Sports Jamie Carragher memahami kenapa Kane mempertimbangkan untuk pindah. Namun saat ini situasinya akan sangat rumit untuk Kane karena krisis virus corona.

“Harry Kane sudah sampai di persimpangan jalan di waktu terburuk. Dalam situasi lain, komentar Kane yang menyebut dia akan mempertimbangkan pindah akan masuk akal,” Carragher menulis dalam kolomnya di Telegraph.

“Ini adalah masa yang jauh dari kata normal, dengan klub-klub yang kehilangan uang dan perlu memotong ongkos ketimbang merencanakan investasi besar menyusul adanya krisis virus corona.”

“Itu berarti jika pemain dalam kategori termahal ingin pergi, peluangnya lebih sedikit untuk terwujud.”

“Kane ada dalam kategori itu. Hanya klub tertentu yang bisa menebusnya, dan saya tidak yakin berapa banyak yang ingin terlibat dalam negosiasi rumit dengan bos Tottenham Daniel Levy di situasi saat ini.”

Faktor usia juga dinilai Carragher akan makin menyulitkan Kane. Bulan Juli nanti, Kane akan berusia 27 tahun.

“Kane akan berusia 27 tahun di bulan Juli. Kita tidak tahu kapan bursa transfer berikutnya dibuka atau musim depan mulai. Jika Kane tidak segera pergi, situasinya akan makin rumit untuknya,” lanjut Carragher.

“Ketika pemain menyentuh usia 28 tahun, secara psikologis itu jadi perbedaan besar untuk klub. Mereka melihatnya makin dekat ke usia 30 tahun, menyadari tidak ada nilai jual kembali dan menolak harga tinggi.”