Info Main Bola – Pengumuman: Manchester City Kalah 4 Laga Beruntun!
Manchester City kini berada dalam situasi yang sangat sulit. Dari klub yang sangat superior, Man City terperosok dalam jurang. Man City selalu kalah pada empat laga terakhir.
Man City baru saja merampungkan laga pekan ke-11 Premier League melawan Brighton, Minggu (10/11) dini hari WIB. Pada duel di AMEX Stadium tersebut, Man City kalah dengan skor 2-1 dari sang tuan rumah.
Man City sejatinya unggul lebih dulu dan seolah akan menang. Erling Haaland bikin gol pada menit ke-23. Namun, dua pemain pengganti Brighton, Joao Pedro dan Mattew O’Riley, mampu membalikkan kedudukan.
Bagi Man City, kekalahan itu benar-benar jadi pukulan telak. Sebab, mereka harus menghadapi situasi yang belum pernah terjadi pada era Pep Guardiola. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Pengalaman Pertama Pep Guardiola
Meskipun tampil superior pada era Pep Guardiola, Man City tetap bukan tim yang sempurna. Mereka tetap merasakan kekalahan dan kegagalan setiap musimnya. Namun, apa yang terjadi musim 2024/2025 sangat tidak bisa.
Man City kalah empat laga beruntun di semua ajang. Dikutip dari Squawka, ini adalah kali pertama Man City kalah empat laga beruntun pada era Pep Guardiola atau sejak 2016 lalu.
Berikut adalah rincian rangkaian empat kekalahan beruntun Man City:
31/10/24 Tottenham 2 – 1 Manchester City
02/11/24 Bournemouth 2 – 1 Manchester City
06/11/24 Sporting CP 4 – 1 Manchester City
10/11/24 Brighton 2 – 1 Manchester City
Awan Gelap di Langit Manchester
Ada berbagai alasan mengapa Man City berada dalam situasi krisis. Salah satunya adalah faktor cedera. Man City kehilangan banyak pemain kunci. Rodri, John Stones, Ruben Dias, Jack Grealish, dan Kevin De Bruyne cedera.
Pandit BBC Sport, Steve Sidwell, melihat Man City sejatinya tampil apik pada laga lawan Brighton, terutama pada babak pertama. Namun, dengan kesalahan minor pada babak kedua, Brighton memberikan rasa sakit pada mereka.
“Soal Man City, ada awan gelap di atas mereka saat ini tetapi Anda tahu mereka selalu dapat terus melaju tanpa terkalahkan. Mereka harus bereaksi cepat setelah jeda internasional,” ucap Steve Sidwell.