Infomainbola – Paul Pogba mungkin tidak akan bermain sepak bola profesional lagi dalam empat tahun ke depan. Gelandang Prancis itu dijatuhi hukuman skors terkait kasus doping.
Kamis (29/2/2024), kabar mengejutkan datang dari sepak bola Eropa. Badan anti doping Italia resmi melarang gelandang Juventus itu bermain sepak bola profesional untuk empat tahun ke depan.
Sebelumnya, pada Agustus 2023 kemarin, Pogba dinyatakan gagal dalam tes doping. Hasil tes menunjukkan adanya senyawa DHEA dalam tubuh Pogba.
Sejak saat itu, Pogba ditangguhkan dari skuad Juventus. Dia harus berlatih sendiri sementara kasusnya ditangani oleh FIGC dan badan anti doping Italia.
Kemarin, keputusan atas kasus Pogba sudah keluar. Sang gelandang dinyatakan bersalah dan dihukum berat akibat penyalahgunaan doping tersebut.
Sulitnya kasus doping
Usai pengumuman hukuman tersebut, Pogba juga membuat pengumuman resmi sebagai respons. Dia mengaku terkejut dan tidak tahu-menahu bahwa tindakannya termasuk pelanggaran aturan.
Meski begitu, situasi pogba cukup sulit. Analis Sky Sports, Geraint Hughes coba memberikan gambaran mengenai beratnya kasus doping dan hukuman yang terkait.
Sebagian besar badan anti doping di dunia menganut aturan yang sama di bawah World Anti-Doping Agency (WADA). Ada protokol yang harus dipenuhi, termasuk daftar zat terlarang yang tidak boleh dikonsumsi oleh atlet.
Bahkan, hukuman skors empat tahun yang dijatuhkan kepada Pogba juga masih menganut aturan WADA.
Harusnya Pogba tidak terkejut
Menurut Hughes, kasus doping Pogba memang mengejutkan untuk fans, tapi seharusnya tidak untuk Pogba sendiri. Pogba mungkin tidak tahu bahwa zat yang dia konsumsi termasuk dalam larangan doping, tapi tetap saja dia secara sadar mengonsumsinya.
“Anda bisa memahami sisi emosional dari kasus ini, kesedihannya, kekecewaaannya. Namun, dalam pernyataan resmi dia mengaku terkejut. Seharusnya tidak demikian, sebab proses kasus anti doping sangat jelas dan struktural,” kata Hughes.
“Paul Pogba tidak akan diperlakukan berbeda dari atlet lain, entah itu atlet sepak bola, rugbi, kriket, golf, pelari, atau perenang, semua olahraga lain yang bisa Anda pikirkan.”
“Adalah tanggung jawab penuh bagi atlet mana pun, dari olahraga apa pun, jenis kelamin apa pun, bahwa apa yang masuk ke tubuh Anda adalah sepenuhnya tanggung jawab Anda,” tutupnya.