Infomainbola – Pemain-pemain Barcelona telah menerima keputusan pemotongan gaji sampai 70% selama pandemi virus corona berlangsung. Mereka sejak awal ingin membantu klub, meski pihak klub sendiri cenderung tertarik membuat kontroversi.
Uniknya, keputusan pemotongan gaji ini tidak berjalan wajar. Sebelumnya muncul desas-desus miring bahwa para pemain menolak pemotongan gaji, bahwa pihak klub kesulitan merayu para pemain.
Kendati demikian, Lionel Messi keluar dan membantah kabar tersebut. Melalui pernyataan resmi yang disepakati ruang ganti Barca, mereka menegaskan bahwa sejak awal mereka tahu dan menerima pemotongan gaji.
Bahkan para pemain rela melakukannya tanpa harus dipaksa, tanpa harus dipermainkan dengan isu-isu miring di media. Tersirat kekecewaan pada pernyataan Messi tersebut karena pihak klub sengaja membiarkan ketidakjelasan terus berlanjut.
Kekecewaan ini membuktikan bobroknya manajemen Barca musim ini, yang bahkan sudah terjadi sejak awal musim.
Pramusim
Kritik pertama dari ruang ganti muncul pada musim panas lalu, sebelum musim dimulai. Saat itu skuad Barca jelas kelelahan karena pramusim yang berat, keliling dunia demi memenuhi kebutuhan sponsor.
“Tidak mudah mempersiapkan diri karena kami menjalani pramusim yang banyak menghabiskan waktu di perjalanan dan hanya sedikit berlatih,” ujar Gerard Pique.
Ernesto Valverde pun berkata: “Kami tahu bahwa lawan pertama kami, Athletic Bilbao, bisa bertanding dalam kondisi lebih siap.”
Pada akhirnya Barca memang kalah pada laga pertama tersebut.
Kontroversi Nomor Punggung
Pemain baru Barca, Frenkie de Jong, langsung mendapatkan nomor punggung 21, sama seperti yang dia gunakan saat masih membela Ajax Amsterdam.
Nomor punggung itu sebelumnya digunakan Carles Alena, yang jelas tidak senang dengan cara klub mengelola hal itu.
“De Jong rendah hati dan saya tidak masalah dia mengenakan nomor punggung itu karena alasan sentimental,” buka Alena.
“Tapi saya bakal lebih senang jika terlebih dahulu mendapatkan informasi dari para petinggi, yang justru memberikan nomor punggung itu tanpa memberi tahu saya.”
Bonus Arturo Vidal
Arturo Vidal pernah melayangkan komplain terhadap klub tentang tudingan bonus yang tidak dibayarkan. Vidal merasa sudah memenuhi sejumlah syarat, yang seharusnya bisa mencairkan bonus-bonus tertentu.
Sayangnya, komplain Vidal tidak pernah digubris. Bahkan tidak diindahkan oleh petinggi yang berwenang.
Konflik Abidal vs Messi
Eric Abidal mungkin bukan direktur teknik yang bagus. Dia pernah mengkritik para pemain, menuding mereka tidak memberikan segalanya di lapangan yang jadi penyebab Valverde dipecat.
Lionel Messi tidak terima, balas menyerang Abidal. Kondisi klub sempat memanas, terlebih saat itu hasil-hasil pertandingan mereka tidak memuaskan.
“Saya kira ketika bicara soal para pemain, namanya harus disebut. Sebab jika tidak kita akan menghadapi komentar kosong yang mungkin tidak benar.”
Kontrak Baru Rakitic
Kontrak Ivan Rakitic yang sekarnag bakal kedaluwarsa pada musim 2021 mendatang dan sejauh ini dia tidak senang dengan cara klub mengelola diskusi kontrak baru.
“Ada banyak hal yang tidak saya suka dan saya mengatakan ini dengan sangat jelas,” ujar Rakitic.
Gelandang Kroasia ini juga sempat menderita karena terus dicadangkan, jarang mendapatkan kesempatan bermain.
Skuad Minim
Rakitic dan Sergio Busquets pernah mengkritik kebijakan Barca yang membuang-buang pemain begitu saja. Saat ini skuad Barca sangat ramping, mereka terancam kelelahan jika terus bertanding dalam jadwal padat.
“Skuad kami terlalu ramping,” ujar Busquets. “Sayangnya, itulah rencana kami sejak awal.”
Busquets jelas mengkritik pihak klub yang tidak bisa mempertahankan pemain-pemain muda mereka. Ada banyak nama yang dibuang Barca begitu saja.
Skandal Media Sosial
Beberapa pemain barcelona diyakini telah diserang oleh 13 Ventures, perusahaan yang kabarnya dibayar Barcelona untuk menodai reputasi seseorang di media sosial alias buzzer.
Pihak klub tentu membantah, tapi Messi mengakui situasi ini cukup aneh.
“Sejujurnya, saya merasa situasi ini aneh. Kita tunggu saja apakah ini benar atau tidak.”
Potong Gaji
Lalu, drama terakhir soal potong gaji. Entah apa alasan Barca membiarkan isu bergerak liar, tanpa kejelasan di tengah pandemi virus corona.
“Saya tidak terkejut melihat klub ingin kami disorot habis-habisan dan mencoba memberikan tekanan pada kami untuk melakukan hal yang sebenarnya sejak awal sudah ingin kami lakukan [potong gaji],” ujar Messi.
“Jika kesepakatan ini molor beberapa hari, itu karena kami harus menemukan formula yang tepat untuk membantu klub dan membantu para pekerja di tengah masa-masa sulit.”